Hubungi kami +62218763609

MAKTABAH TURMUSY TUROS

Berkomitmen menerbitkan kembali khazanah kitab para Ulama Nusantara
Penerbit Kitab Syafi’iyah Terdepan di Asia
Memperkenalkan Para Muhaqiq Kitab Nusantara
Mengembangkan Khazanah Keilmuan Pesantren
Produk Kitab dengan Kualitas Bagus dan Harga Terjangkau
Berkomitmen menerbitkan kembali khazanah kitab para Ulama Nusantara

Maktabah Turmusy Turos adalah penerbit kitab di Indonesia yang berdiri sejak Desember 2016 yang digagas oleh Mukhlis Yusuf Arbi. Tujuan berdirinya penerbit ini adalah komitmen untuk menghidupkan kembali khazanah pemikiran ulama Nusantara yang dulunya banyak ditulis dalam kitab berbahasa Arab. Karya-karya ulama Nusantara ini terbagi dalam banyak cabang keilmuan Islam, mulai dari tafsir, hadits, fiqih, aqidah, akhlak, tasawuf, ilmu faraid (pembagian harta waris), ilmu alat (gramatika bahasa Arab), ilmu falak, dan lainnya. Kitab-kitab itu dulunya banyak dikaji, diajarkan dan dibacakan di Timur Tengah, terutama di Mekkah.

Nama at-Tarmasi

Penggunaan nama Turmusy (at-Tarmasi) ini diharapkan mendapatkan keberkahan, karena at-Tarmasi adalah nama yang dipopulerkan oleh Syekh Muhammad Mahfudz bin Abdullah at-Tarmasi. Syekh Mahfudz at-Tarmasi adalah ulama dari Indonesia yang pertama kali mengajar kitab Shahih Bukhari di Mekkah. Bahkan kala itu Syekh Mahfudz merupakan satu-satunya ulama ahli hadits dan pemegang otoritas dalam periwayatan hadits ke-23 dari kitab Shahih Bukhari. Karya-karya sang kiai hingga kini masih ada yang diterbitkan oleh penerbit di Jeddah, Kairo dan Beirut, sehingga karya-karya yang dihasilkan bersifat internasional. Di antara kitab yang sangat masyhur adalah Hasyiyah at-Tarmasi kitab fiqih 7 jilid yang masih dicetak oleh penerbit di Beirut. Ikhtiarnya, dengan memakai nama at-Tarmasi penerbit ini bisa cepat dikenal publik secara luas, tak hanya oleh masyarakat muslim Indonesia, tetapi juga kaum muslimin secara umum di dunia.

Visi

Maktabah Turmusy Turos menyajikan pemikiran ulama Nusantara yang toleran dan mengedepankan Islam Rahmatan lil Alamin (rahmat bagi seluruh alam semesta). Pemahaman islam inilah yang dibawa oleh para ulama Nusantara untuk berdakwah di bumi Indonesia. Mereka adalah ulama hebat yang berkaliber internasional dan memiliki samudera pengetahuan agama yang luas dan menerjemahkannya dalam strategi dakwah Islam melalui pondok pesantren yang masih lestari hingga sekarang.

Sudah semestinya Indonesia bangga memiliki ulama-ulama yang menguasai secara baik dan mendalam berbagai disiplin keilmuan Islam. Menerbitkan kembali karya-karya para ulama ini, berarti menghidupkan kembali semangat intelektualitas bagi generasi muslim di era sekarang. Dengan begitu, harapannya akan muncul lagi para ulama-ulama baru yang mampu berbicara secara global, mengingat penduduk Islam di Indonesia adalah yang paling besar di dunia. Implikasinya, Indonesia sejatinya sangat layak menjadi salah satu negeri rujukan untuk belajar agama Islam oleh masyarakat dunia.